Senin, 18 Juni 2012

MANUSIA DAN HARAPAN


A. PENGERTIAN HARAPAN
Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.

Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing, Misalnya, Budi yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil. Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang itu seperti peribahasa "Si pungguk merindukan bulan"
Berhasil atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai harapan, misalnya Rafiq mengharapkan nilai A dalam ujian yang akan datang, tetapi tidak ada usaha, tidak pernah hadir kuliah. Ia menghadapi ujian dengan santai. Bagaimana Rafiq memperoleh nilai A. luluspun mungkin tidak.
Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena usaha dan doa merupakan sarana terkabulnya harapan.

Harapan berasal dan kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu terjadi; sehingga harapan berarti sesuatu yang diinginkan dapat terjadi. Dengan demikian harapan menyangkut masa depan.Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai dengan apa yang diharapkan Bila dibandingkan dengan cita-cita , maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk: sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaam yaitu :
* keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
* pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih
baik atau meningkat.


Persamaan Harapan dan Cita-cita

Cita-cita merupakan Impian yang disertai dengan tindakan dan juga di berikan batas waktu. Jadi kalau kita bermimpi untuk menjadi netpreneur yang sukses, ya… harus di sertai tindakan jangan cuma berandai-andai saja. Serta jangan lupa di berikan target waktu sehingga kita punya timeline kapan hal tersebut kita inginkan terealiasasi.
Dari kecil kita pasti dinasehati oleh orangtua, guru ataupun buku untuk menggantungkan cita-cita setinggi langit. Semua itu memang benar karena dengan adanya cita-cita atau impian dalam hidup kita akan membuat kita semangat dan bekerja keras untuk menggapai kehidupan yang lebih baik di dunia.
Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak.
Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterusnya.
Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi.
Bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antara harapan dan cita-cita terdapat persamaan yaitu: keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih baik ataumeningkat.



B. PENYEBAB MANUSIA MEMPUNYAI HARAPAN

Menurut kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langusung disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni di tengah suatu keluarga atau anggota masyarakat lainnya. Tidak ada satu manusiapun yang luput dari pergaulan hidup. Ditengah – tengah manusia lain itulah, seseorang dapat hidup dan berkembang baik fisik/jasmani maupun mental/ spiritualnya. Ada dua hal yang mendorong orang hidup bergaul dengan manusia lain, yakni dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
• Dorongan kodrat
Kodrat ialah sifat, keadaan, atau pcmbawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu diciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, bergembira, berpikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya. Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk itu semua.
Dorongan kodrat menyebabkan manusia mempunyai keinginan atau harapan, misalnya menangis, tertawa, bergembira, dan scbagainya. Seperti halnya orang yang menonton Pertunjukan lawak, mereka ingin tertawa, pelawak juga mengharapkan agar penonton tertawa terbahak-bahak. Apabila penonton tidak tertawa, harapan kedua belah pihak gagal, justru sedihlah mereka.
Kodrat juga terdapat pada binatang dan tumbuh-tumbuhan, karena binatang dan tumbuhan perlu makan, berkembang biak dan mati. Yang mirip dengan kodrat manusia ialah kodrat binatang, walau bagaimanapun juga besar sekali perbedaannya. Perbedaan antara kedua mahluk itu, ialah bahwa manusia memiliki budi dan kehendak. Budi ialah akal, kemampuan untuk memilih. Kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, sebab bila orang akan memilih, ia harus mengetahui lebih dahulu barang yang dipilihnya. Dcngan budinya manusia dapat mengetahui mana yang baik dan mana yang buruk, mana yang benar dan mana yang
salah, dan dengan kehendaknya manusia dapat memilih. Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan untuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bcrsama dengan manusia lain. Dengan kodrat ini, maka manusia mempunyai harapan.
• Dorongan kebutuhan hidup
Sudah kodrat pula bahwa manusia mempunyai bermacam-macam kebutuhan hidup. Kebutuhan hidup itu pada garis besamya dapat dibedakan atas : kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani
Kebutuhan jasmaniah misalnya ; makan, minum, pakaian, rumah. (sandang, pangan,
dan papan), ketenangan, hiburan, dan keberhasilan.
Untuk memenuhi semua kebutuhan itu manusia bekerja sama dengan manusia lain.
Hal ini disebabkan, kemampuan manusia sangat terbatas, baik kemampuan fisik/jasmaniah
maupun kemampuan berpikimya.
Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya.
Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu ialah :
a) kelangsungan hidup (survival)
b) keamanan ( safety )
c) hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
d) diakui lingkungan (status)
e) perwujudan cita-cita (self actualization)
C. KEPERCAYAAN
Kepercayaan berasal dari kata percaya, artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran. Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran. maka jelaslah kepada kita, bahwa dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Ada jenis pengetahuan yang dimilik seseorang, bukan karena merupakan hasil penyelidikan sendiri, melainkan diterima dari orang lain. Kebenaran pengetahuan yang didasarkan atas orang lain itu disebabkan karma orang lain itu dapat dipercaya. Yang diselidiki bukan lagi masalahnya, melainkan orang yang memberitahukan itu dapat dipercaya atau tidak. Pengetahuan yang diterima dari orang lain atas kewibawaannya itu disebut kepercayaan. Makin besar kewibawaan yang memberitahu mengenai pengetahuan itu makin besar kepercayaan.

Dalam agama terdapat kebenaran-kebenaran yang dianggap diwahyukan artinya diberitahukan oleh Tuhan - langsung atau tidak langsung kepada manusia. Kewibawaan pemberi kebenaran itu ada yang melebihi besamya . Kepercayaan dalam agama merupakan keyakinan yang paling besar. Hak berpikir bebas, hak atas keyakinan sendiri menimbulkan juga hak ber agama menurut keyakinan.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama itu, Dasarnya ialah keyakinan masing-masing.

BERBAGAI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat dibedakan atas :

1. Kepercayaan pada diri sendiri
Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan Yang Maha Esa Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan kepadanya.

2. Kepercayaan kepada orang lain
Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya kepada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya ternadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenarannya. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karna ucapannya. Misalnya, orang yang berjanji sesuatu hams dipenuhi, meskipun janji itu tidak terdengar orang lain, apalagi membuat janji kepada orang lain.

3. Kepercayaan kepada pemerintah
Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir, Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia, atau setidak-tidaknya Tuhanlah pemilik kedaulatan sejati, Karena semua adalah ciptaan Tuhan. Semua mengemban kewibawaan, terutama pengemban tertinggi, yaitu raja, langsung dikaruniai kewibawaan oleh Tuhan, sebab langsung dipilih oleh Tuhan pula (kerajaan)
Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat, (kewibawaan pun milik rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Satu-satunya realitas adalah negara). Manusia sebagai seorang (individu) tak berarti. Orang. mempunyai arti hanya dalam masyarakat, negara. Hanya negara sebagai keutuhan (totalitas) yang ada, kedaulatan mutlak pada negara, negara demikian itu disebut negara totaliter. satu-satunya yang mempunyai hak ialah negara; manusia perorangan tidak mempunyai hak, ia hanya mempunyai kewajiban (negara diktator)
Jelaslah bagi kita, baik teori atau pandangan teokratis ataupun demokratis negara atau pemerintah itu benar, karena Tuhan adalah sumber kebenaran. Karena itu wajarlah kalau manusia sebagai warga negara percaya kepada negara/pemerintah.

4. Kepercayaan kepada Tuhan

Kepercayaan kepada Tuhan yang maha kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, karena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Bagaimana Tuhan dapat menolong umatnya, apabila umat itu tidak mempunyai kepercayaan kepada Tuhannya, sebab tidak ada tali penghubung yang mengalirkan daya kekuatannya. Oleh karcna itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhanlah yang selalu menyertai manusia. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat yang maha tinggi yang menciptakan alam semesta seisinya merupakan
konsekuensinya tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.


Usaha itu antara lain:
• Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah.
• Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat.
• Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
• mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan.
• menekan perasaan negatif seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.
D. HARAPAN TERAKHIR
Dalam hidup di dunia, manusia dihadapkan pada persoalan yang beragam baik itu masalah positif maupun negative. Untuk menghadapi persoalan hidup tersebut manusia perlu belajar dari manusia lainnya baik formal maupun informal agar memiliki kehidupan yang sejahtera menurut Aristoteles, hidup dan kehidupan itu berasal dari generation spontanea, yang berarti kehidupan itu terjadi dengan sendirinya. Kebutuhan manusia terbagi atas kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Ada yang dalam pandangan hidupnya hanya ingin memuaskan kehidupan duniawi namun juga ada yang sebaliknya. Terkait dengan tingkat kesadaran kehidupan beragama, manusia akan semakin yakin bahwa mereka akan mati. Dunia serba gemerlap hanya akan ditinggalkan dan akan hidup abadi di alam akhirat.
Dengan pengetahuan serta pengertian agama tentang adanya kehidupan abadi di akhirat, manusia menjalankan ibadahnya. Ia akan menjalankan perintah Tuhan melalui agama, serta menjauhkan diri dari larangan yang diberikan-Nya. Manusia menjalankan hal itu karena sadar sebagai makhluk yang tidak berdaya di hadapan Tuhan. Kehidupan dunia yang sifatnya sementara dikalahkannya demi kehidupan yang abadi di akherat karena tahu bagaimana beratnya siksaan di neraka dan bagaimana bahagianya di surga. Kebaikan di surga yang abadi inilah yang merupakan harapan terakhir manusia.
Opini:
Mengenai materi kali ini tentang manusia dan harapan, menurut saya harapan yang ada pada diri manusia itu tergantung dari pengalaman hidup yang telah dialami manusia tersebut sehinga harapan dari masing-masing individu akan berbeda-beda. Saya misalkan A dan B dengan kondisi dari anggaplah si A yang merupakan seorang yang hidupnya mapan dan tidak pernah merasa kekurangan dalam hal materi, dengan si B yang merupakan seseorang yang latar belakangnya tidak mampu dan harus bekerja sangat keras untuk dapat bertahan hidup. Si A mungkin tidak mengharapkan materi lebih tapi berbeda dengan si B yang mungkin mengharapkan materi yang lebih dari kehidupannya saat ini. Jadi dapat saya tarik kesimpulan bahwa salah satu factor utama dalam harapan masing-masing manusia adalah pengalaman yang telah dialaminya dalam hidupnya.

MANUSIA DAN KEGELISAHAN

Manusia dan kegelisahan
Kegelisahan
berarti suatu kondisi dimana seseorang merasa tidak tentram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas , dihantui rasa khawatir atau takut.  Sehingga terwujud dalam tingkah laku dan perilakunya kegelisahan dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak-gerik seseorang dalam situasi tertentu, umumnya lain dari biasanya.
Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. kegelisahan juga diartikan kecemasan, kekhawatiran, ketakutan. berkaitan juga dengan masalah frustasi, Biasanya kebiasaan ini muncul karena adanya suatu sebab yang tidak terlaksana . dalam hidupnya, seseorang pasti akan menglami kegelisahan.  jika terjadi  cukup lama oleh seseorang, maka akan menyebabkan gangguan penyakit dalam dirii seseorang. Kegelisahan (anciety) yang cukup lama akan menghilangkan kemampuan untuk merasa bahagia.
  ada tiga macam kecemasan yang menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik, kecemasan moril.
a. Kecemasan obyektif
 adalah kecemasan tentang kenyataan yaitu suatu pengalaman perasaan yang didapat sebagai akibat atau suatu bahaya dari dunia luar.
b. Kecemasan neorotis (syaraf)
           adalah kecemasan yang timbul karena pengamatan atau pengalaman tentang bahaya dari naluriah atau insting.
kecemasan ini dibagi menjadi tiga macam yakni :
1. kecemasan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan.
2. Bentuk ketakutan yang tegang dan irrasional (phobia).
3. Rasa takut lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.
c. Kecemasan moril kecemasan moril
 adalah kecemasan yang disebabkan karena pribadi seseorang.
 sebab-sebab orang gelisah adalah pada dasarnya karena seseorang tersebut takut kehilangan terutama hak-haknya
contoh orang gelisah
jika seseorang itu bersikap seperti duduk dengan tidak tenang, melihat kanan kiri, gemetaran, mengigil, wajah nya pucat, dan gampang terkejut, dan melakukan hal hal yang diluar kebiasaaannya dll orang tersebut dapat dikategorikan mengalami kegelisahaan
-dalam pelajaran matematika akan ada ulangan dan tina belum belajar sedikitpu ia pun mulai merasa cemas, duduk tidak tenang, melihat sana sini, cemas dll
-keluarga ani dikabarkan bahwa putra sulung mereka mungkin berada didalam bus yang mengalami kecelakaan, keluara ani pun mulai gugup, gelisah, gemetaran, menagis,dll
-sinta di kabarkan akan gagal dalam ujian nasional dia pun mulai gemetaran, tidak tenang, kwatir dll
 USAHA-USAHA MENGATASI KEGELISAHAN
               untuk mengatasi kegelisahan yang harus dilakukan  pertama-ialah dari diri kita sendiri, kita harus bersikap tenang berusaha menennagkan diri. sehingga kita dapat berpikir dengan tenang , dan memikirkan penyebab dan mencari jalan keluarnya, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi. selain itu juga mendekatkan diri pada tuhan dengan berdoa , pasrahkan nasib kita sepenuhnya, kita harus percaya bahwa Tuhanlah Maha Kuasa, Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pengampun.
Contoh :
-saat terjadi bencana dan kita terjebab didalam nya kita pasti akan merasakan takut, cemas, gelisah, panik dll, yang harus kita lakukan pertama adalah menenangkan diri kita berusaha agar tidak panik, gelisah dll lalu berpikir dengan cepat dan tepat, dan mencari jalan keluar yang benar dan aman. jika kita tidak menenangkan diri kita tidak akan bisa berpikir dengan benar dan bisa terjebak didalamnya.
-tian merasa gelisah bersikap gugup tidak tenang dll, tian untuk menangkakn dirinya menahlihkan perhatiannya dengan memebaca buku yang menjadi hobbynya agar merasa tenang
dll.
keterasingann
adalah suatu kondisi dimana seseorang itu tersisihkan , terpisahkan atau terpencil dari yang lainnya baik itu dalam hal pergaulan, masyarakat, keluarga atau pun semacamnya. Terasing atau ketersaingan merupakan bagian dalam hidup manusia. yang menjadi penyebabnya adalah seseorang itu berbeda dalam suatu komunitas. baik itu perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh lingkungan masyarakat, keluarga, temannya atau karena kekurangan yang ada pada diri seseorang tersebut sehingga ia tidak dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam lingkungan masyarakat, keluarga, teman dll. keterasingan dapat berupa Keterasingan katena cacat fisik, Keterasingan karena sosial ekonomi, Keterasingan karena rendah pendidikan, Keterasingan karena perbuatannya.
Ayat Al-
Qur’an Tentang Keterasingan
”Sesungguhnya Allah akan menguji kamu dengan sungai. Maka,
barangsiapa di antara kamu meminum airnya maka ia bukan
golonganku, dan barangsiapa yang tidak meminumnya maka ia
adalah golonganku, kecuali yang menciduk seciduk dengan
tan ann a
(QS. Al-Ba arah:249å
Kesepian
adalah kondisi dimana seseorang itu merasa sendiri ditempat umum atau ditempat sepi, kesendirian ituu terjadi baik dalam dirinya, hatinya atau pun dalam bentuk fisiknya. kesepian itu suatu yang menyedihkan dan menyakitkan hanya orang orang yang merasakannnya yang mengerti bagaiman rasa sakit akibat kesepian, umumnya orang orang menganggap hal yang biasa dan sepele. namun orang orang yang mengalami kesepian lama lama akan merasakan kesakitan dalam hati dan jiwa mereka. kesepian merupakan penyakit hati yang jika seseorang sudah terlalu larut atau lama didalamnya akan menjadi sulit disembuhkan. seseorang itu menjadi biasa sendiri dan menanggap kesepian itu bagian dari hidupnya.
macam macam penyebab kesepian
frustasi
perasaan bersalah
penolakkan disaat dibutuhkan
ketersaingan
perubahan yang terjadi dalam kehidupannya
hilangnya seseorang yang dianggap dekat dengannya
harapan orang orang disekeliling kita yang tidak dapat dipenuhi
Contoh
dilihat dari luar mungkin hidup yang dilalui yuan terlihat sangat menyenangkan, orang tua yang tidak pernah memarahinya, tidak pernah mengurus atau memprotes apapun yang dilakukkannya dan tidak pernah mengurusi semua hal yang dilakukannya, teman teman sekelasnya menganggap kehidupannya sangat menyenangkan dan sangat bebas, mereka semua ingin merasakan hidup yang dirasakan yuan.
yuan hanya diam, dan memnadang teman teman sekelasnya, yuan terkenal sebagai anak yang pendiamdan tenang, semua guru menanggap dirinya bisa melakukan segalanya dan tidak perlu mencemaskannya.
namun, tidak ada yang menyadari kesepianan yang dimiliki oleh yuan, dalam perjalanan pulang dia memikirkan perkataan teman sekelasnya yang mengatakan ingin hidup sepertinya, dia hanya diam dan berjalan.
sampai di rumah dia melakukan hal hal yang biasa dia lakukan, membuka pintu rumah yang terkunci, membuka pintu perlahan dan melihat rumahnya yang kosong sepi sunyi tidak ada orang didalamnya bahkan tidak terasa ada aura kehidupan sangat sunyi dan sangat sepi, dai berjalan masuk dan menutup pintu. kedua orangtuanya tidak ada dirumah memang selalu tidak ada, jika ada pun mereka hanya akanterus bertengkar dan memecahkan barang barang lalu pergi lagi dan rumahnya kembali sepi, yuan memiliki saudara namun saudaranya sangat jarang ada dirumah jika ada pun hanya pulang menagantin pakaian lalu pergi lagi. keluarganya semua menangatakan ‘apapun yang kamu lakukan semua terserahmu, bukan urusan kami’ kelaurganya tidak ada yang peduli padanya.
yuan memandang rumahnya yang sepi sunyi, dia berjalan ke arah dapur memasak sendiri untuknya sendiri, makan sendiri, dan melakukan semuanya sendiri, dia sudah melakukan ini semua sendiri dari kecil, semua meanggap dia tidak perlu diperhatiakn semua menaggap dia bisa melakukan semuannya sendirian. yuan duduk dimeja makan sendirian, dia masi memikirkan perkataan teman sekelasnya tentang dirinya. lalu yuan berkata sambil tersenyum sedih “….seperti ini…” air mata nya mengalir dia menagis dalam diam, didalam rumah yang sunyi dan dingin itu. tidak ada yang memperhatikkannya.
itu salah satu bentuk kesepian yang dialami dalam bentuk kesepian fisik dan kesepian batin atau hati
ketidakpastian
adalah kondisi dimana segala sesuatu itu tidak jelas, tidak menentu, tidak searah, dan tujuannya tidak jelas.
penyebab penyebab ketidakpastian
1. Obsesi
2.Phobia
3.kompulasi
4.Halusinasi
5.Histeria
6.delusi
7.keadaan emosi
contoh ketidakpastian
-doni mengerjakan tugas matematika nya karena merasa tidak yakin doni mengerjakannya berkali kali mengulang nya terus menerus dan mendapatkan hasil yang berbeda, doni mengulang terus tugas matematikkannya tersebut.
-ibu ani masih menanggap yang dikuburkann itu bukan putrinya walau semua orang menagtakan yang meninggal itu adalah putrinya, ibu ani mengatakan putrinya sedang berdiri disampingnya dan mengajaknya berbicara.
Usaha mengatasi ketidakpastian
dalam mengatasi ketidak pastian yang harus dilakukan pertama ada mencari penyebab timblnya ketidkapastian tersebut, lalu mencari solusinya dan menerapkan pada pelaku ketidakpastian tersebut, hal ini berbeda beda tergantung pada mental si pelaku. mungkin bisa sembuh dengan cepat juga bisa memakan waktu berathun tahun semua nya tergantung pada si pelaku ketidakpastian tersebut.
Ayat – ayat Al-qur’an dalam mengataasi ketidakpastian :
     Berikut ini pernyataan Al-Quran tentang mengatasi ketidakpastian atau keragun dalam contoh keraguan terhadap kitab suci Al-Quran yaitu :
Al-Baqarah (2) : 23
وَإِن كُنتُمْ فِي رَيْبٍ مِّمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُواْ بِسُورَةٍ مِّن مِّثْلِهِ وَادْعُواْ شُهَدَاءكُم مِّن دُونِ اللّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
” Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar . “